5 universitas yang ada jurusan pertanian, Simak Infonya – Persepsi masyarakat terhadap jurusan pertanian sering kali dianggap sebelah mata. Kalimat seperti “Ngapain sih ambil jurusan pertanian, kan semua orang bisa bertani?” atau “Lulusan pertanian mau kerja apa?” seringkali menjadi kekhawatiran bagi calon mahasiswa jurusan ini. Mungkin, ini juga salah satu kekhawatiranmu, kan?
Sebagian orang beranggapan bahwa kegiatan petani, mulai dari menanam, memanen, hingga menjual hasil panen, bisa dilakukan tanpa harus kuliah. Padahal, jurusan pertanian dirancang untuk membentuk kamu menjadi problem solver yang mampu menciptakan pertanian berkelanjutan.
Sobat Miku perlu tahu bahwa kurikulum di jurusan ini cukup padat. Jadi, jika kamu tipe yang suka santai-santai saja, mungkin jurusan ini bukan pilihan yang tepat untukmu. Di jurusan ini, kamu akan menjalani berbagai tugas praktikum baik di laboratorium maupun di lapangan, termasuk pengambilan sampel. Praktikum lapangan yang biasanya menarik, akan membawa kamu ke lokasi-lokasi baru dan bertemu dengan berbagai orang, sekaligus memperluas wawasan di luar kampus dan memberi kesempatan untuk refreshing.
Setelah menyelesaikan program sarjana pertanian, kamu akan mendapatkan gelar S.P. Mengenai prospek kerja, jurusan ini menawarkan peluang yang sangat menjanjikan, yang akan dibahas lebih lanjut di kesempatan lain.
Jadi, sudah yakin dengan pilihan jurusan ini? Selanjutnya, yuk pilih kampusnya! Berdasarkan pemeringkatan QS World University Rankings (QS WUR) by Subject Agriculture & Forestry 2022, berikut adalah 5 kampus dengan jurusan pertanian terbaik di Indonesia.
5 Kampus dengan Jurusan Pertanian Terbaik 2023
Berikut ini 5 kampus yang memiliki jurusan pertanian di indonesia:
1. Institut Pertanian Bogor, Peringkat Dunia ke-41�
Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah universitas terkemuka dengan program pertanian terbaik di Indonesia. Kampus yang berlokasi di Bogor ini telah mendapatkan akreditasi A.
IPB menawarkan Fakultas Pertanian dengan berbagai program studi unggulan seperti Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Agronomi dan Hortikultura, Proteksi Tanaman, serta Arsitektur Lanskap, sebagian besar di antaranya juga telah terakreditasi A.
Jika Sobat Miku memilih IPB, perlu dipersiapkan bahwa mahasiswa Fakultas Pertanian biasanya memerlukan waktu ekstra untuk menyelesaikan studi mereka. Ini disebabkan oleh kewajiban bagi mahasiswa yang melakukan penelitian tugas akhir di luar Bogor, yang harus menyelesaikan perkuliahan mereka terlebih dahulu. Oleh karena itu, penelitian sering dilakukan pada semester 9. Selain itu, menyelesaikan tugas akhir yang berhubungan dengan tanaman juga sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.
2. Universitas Gadjah Mada, Peringkat Dunia ke-151–200�
Perguruan tinggi berikutnya yang dikenal dengan jurusan pertanian terbaik adalah Universitas Gadjah Mada (UGM). Fakultas Pertanian UGM didirikan pada 27 September 1946 dan pada awalnya menggunakan fasilitas yang sama dengan Fakultas Kedokteran di Klaten. Seiring waktu, UGM terus mengalami kemajuan dan pengembangan.
Fakultas Pertanian UGM menawarkan berbagai program studi, termasuk Agronomi, Akuakultur, Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Ilmu Tanah, Manajemen Sumber Daya Akuatik, Mikrobiologi Pertanian, Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, serta Proteksi Tanaman. Salah satu prestasi penting fakultas ini adalah pengembangan varietas baru pada tanaman tomat dan teh.
3. Institut Teknologi Bandung, Peringkat Dunia ke-301–350�
Kampus ketiga yang memiliki jurusan pertanian unggulan adalah Institut Teknologi Bandung (ITB). Di bawah naungan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH ITB), terdapat program studi Rekayasa Pertanian.
Program Rekayasa Pertanian di ITB mengintegrasikan ilmu hayati dengan prinsip rekayasa biosistem, memadukan ilmu pertanian konvensional dengan pendekatan teknik modern. Prospek karir di bidang ini meliputi:
- Pengusaha pertanian profesional.
- Spesialis pertanian.
- Konsultan di industri pertanian dan perkebunan.
- Pekerja di lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lainnya.
4. Universitas Brawijaya, Peringkat Dunia ke-301–350